Tindoki Tampil Di Malam Anugerah SEMPUGI

Tindoki Tampil Di Malam Anugerah SEMPUGI
Penampilan TINDOKI pada malam Anugrah SEMPUGI.
Sekelompok anak muda Toraja yang tergabung dalam sebuah band bernama TINDOKI yang dalam bahasa Toraja berarti mimpi atau harapan kami bersama.

Ada hal menarik dari Grup Musik TINDOKI, selain mengusung hybrid musik yang memadukan unsur etnik dan modern secara kreatif Lagu-lagu dan syair  Toraja dieksplorasi dalam konteks kekinian tanpa merubah esensi dan pesan yang hendak disampaikan.

salah satu intrument musik yg mereka gunakan adalah alat musik “Karombi” yang hampir punah. alat musik yang  terbuat dari Bilah Bambu, dimainkan dengan cara disentak dengan tali dan menggunakan rongga mulut sebagai resonansi, Nada karombi sangat khas, dan konon dahulu digunakan untuk menolak bala seperti penyakit.

Saat tampil di Malam Anugerah SEMPUGI yang  digelar di Halaman Utama Benteng Pannyua (Fort Rotterdam) Selasa (11/11/2014), Band yang digawangi oleh Laso’ Rinding cs ini membawakan lagu Toraja dengan kolaborasi musik tradisional dan modern dengan sangat Apik dan membuat ratusan pengujung larut dalam syair yang menyihir.

“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada seniman dan musisi lokal yang mendidikasikan hidupnya untuk perkebangan lagu dan musik tradisional , merekalah pahlawan sebenarnya ” Ungkap Andi Rahmat Munawar (36) saat memberikan sambutan sekaligus Membuka Acara Malam Anugerah SEMPUGI yang terselenggara Atas kerjasama SEMPUGI dan Cipta Media Seluler.

salah satu pengunjung, Chaerum(29) mengaku sangat terkesan oleh penampilan grup ini ” Luar biasa , sekarang ini sudah sangat jarang pemuda yang mau membawakan lagu tradisional karena sudah dianggap kuno dan kolot, namun hal ini bisa bisa ditepis oleh TINDOKI ” tuturnya sambil penuh semangat.

Hal senada juga diungkapkan Oleh Dian Cahyadi M.Dc (37) pemerhati budaya toraja dan sekaligus ketua Prodi Seni Rupa di salah satu perguruan Tinggi negeri kota makassar ” Alat musik yang digunakan oleh Grup TINDOKI ini sudah sangat langka dan  mulai jarang dimainkan”

“Ke depan Tindoki tetap berkarya, mengajak anak-anak muda mengenal kembali alat musik tradisional serta memperkenalkan budaya toraja lewat musik yang dimainkan ” harap  MOnge’Sambolinggi.

“beberapa lagu yang ditampilan dalam kegiatan Malam Anugerah Sempugi,  nantinya akan diproduksi secara massal dalam Bentuk Ringtone dan MP3 kemudian disebarkan melalui media seluler dan internet dan bisa di Download Secara Gratis, di Bawah lisensi Creative Commons , sehingga Publik Bisa  menikmati lagu daerah dan Tradisonal Melalui Media Seluler tanpa perlu takut akan legalitas sebuah karya. Kedepan diharapkan Bisa Menumbuhkan dan menghidupkan kembali Rasa cinta terhadap seni musik tradisional yang saat ini mulai luntur “Pungkas Roedy Rustam selaku Mentor Pembimbing SEMPUGI Untuk Program Cipta Media Seluler.

Sumber: Sempugi.org

Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja

Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Kerbau yang dijual di Pasar Bolu, Rantepao, Kab. Toraja Utara. Foto: Kompasiana | Muhammad Idham
Berbicara soal ritual adat Toraja dan kerbau atau dalam bahasa Toraja disebut Tedong, keduanya memiliki hubungan erat. Kerbau merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat Toraja untuk melakukan ritual adat Rambu Solo’ (upacara kedukaan/pemakaman). Maka tak heran jika harga jual/beli kerbau di Toraja begitu fantastis, di Toraja harga seekor kerbau berkisar antara puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Dengan adanya kerbau pada setiap upacara adat Rambu Solo', bagi sebagian besar masyarakat Toraja sering dikaitkan dengan status sosial seseorang. Selain sebagai elemen utama dalam ritual adat, mungkin alasan inilah yang menjadi pemicu mengapa kerbau Toraja begitu istimewa (baca disini) sehingga harga seekor kerbau bisa melambung semahal itu. 

Pada sebuah acara pemakaman besar yang biasanya dilakukan oleh keluarga bangsawan, jumlah kerbau yang dikorbankan bisa mencapai puluhan sampai ratusan, kerbau-kerbau yang dikorbankan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat di kampung tempat diadakannya upacara dan kampung disekitarnya. 

Kerbau yang akan dikorbankan juga memiliki tipe/jenis tertentu yang menentukan nilai tingkatan/kasta masing-masing kerbau, hal tersebut dapat kita lihat pada ukuran, bentuk, tanduk serta perpaduan warnanya. 

Dengan demikian dalam setiap pesta adat akan banyak kita jumpai berbagai jenis kerbau yang akan di korbankan, berikut ini beberapa jenis kerbau ”Tedong”  dengan keunikan khusus yang ada di Toraja dan sebagian mungkin tidak kita temukan di daerah lain.

1.Tedong Saleko
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Saleko, jenis kerbau dengan nilai tertinggi di Toraja. Foto: google
Kerbau yang satu ini merupakan jenis kerbau yang paling mahal dari semua jenis kerbau yang ada di Toraja, harga seekornya bisa mencapai 1 miliar rupiah, ciri khusus dari kerbau ini adalah warna kulitnya yakni perpaduan antara warna dasar putih serta belang hitam, dengan tanduk kuning gading serta bola mata berwarna putih.

2.Tedong Bonga
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Bonga adalah salah satu simbol prestise masyarakat Toraja.
Foto: Pewarta Foto PPWI | Anton Vincent Acvara
Tedong Bonga, menduduki peringkat kedua setelah Tedong Saleko, dan memiliki nilai jual yang hampir sama dengan Tedong Saleko pada kisaran ratusan juta rupiah. 

Ciri fisik Tedong Bonga juga tidak jauh berbada dengan Tedong Saleko, perbedaan yang mendasar antara Saleko dan Bonga terletak hanya pada warna dasar kerbau, dimana Tedong Bonga berwarna dasar hitam dengan belang putih

3.Lotong Boko'
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Lotong Boko'. Foto: Kompasiana|Parman Pasanje
Meski jenis kerbau ini terletak di urutan ke tiga namun karena jenis kerbau yang satu ini sangat langka maka untuk urusan harga kadang kala harganya hanya selisih tipis dari Tedong Bonga dan Tedong Saleko, ciri mendasar dari kerbau ini terletak pada corak/belang hitam yang menutupi punggungnya dengan tubuh berwarna dasar putih.
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Si Lotong Boko’ meski ditawar 500juta tak dilepas oleh yang punya saking sayangnya.
Foto: obendon.com|Olive Bendon


4.Tedong Ballian
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Ballian dengan tanduk yang rentang panjangnya bisa mencapai 2 meter. Foto: Google
Jika di lihat secara sepintas jenis kerbau yang satu ini adalah yang juara, hal ini di karenakan ciri utama dari kerbau ini terletak pada tanduk yang rentang panjangnya bisa mencapai 2 meter, dengan badan gempal, serta corak warna hitam ke abu-abuan, kebanyakan kerbau ini dikebiri. Kerbau jenis ini sudah langka sehingga kisaran harganya juga mahal, biasanya diatas 100 juta rupiah.

5.Tedong Pudu’ 
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Pudu' jenis kerbau umum yang didominasi warna hitam pekat. Foto: indonesia.travel
Tedong Pudu' adalah jenis kerbau yang umum kita lihat dengan ciri khas bentuk tubuh yang kekar serta kulit yang dominasi warna hitam. Salah satu variannya adalah Pudu' Gara' yakni Tedong Pudu' yang bola matanya berwarna putih. Selain sebagai kerbau sembelihan, karena bentuk tubuhnya yang kekar tersebut jenis kerbau ini biasanya dijadikan sebagai kerbau petarung. 

Seringkali kemampuan bertarung Tedong Pudu' digunakan dalam acara Ma’palisaga Tedong (adu kerbau) yang merupakan salah satu rangkaian upacara Rambu Solo'. Acara Ma’palisaga Tedong dalam Rambu Solo' menjadi heboh dan dipadati warga yang hendak menyaksikan tontonan unik ini. Biasanya kerbau yang menang memiliki prioritas tersendiri yang mendongkrak harga jualnya.

Namun, semahal-mahalnya seekor Tedong Pudu' belum cukup untuk menyaingi harga Tedong Bonga. Harganya berkisar antara puluhan sampai 100 juta, untuk harga kerbau petarung lebih mahal lagi sampai ratusan juta rupiah.

6.Tedong Todi' 
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Todi' memiliki corak/belang putih dikepala _diantara kedua tanduknya.
Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Tedong Todi’ adalah jenis kerbau yang didominasi warna hitam seperti halnya Tedong Pudu' namun memiliki corak/belang putih dikepala atau tepatnya didahi _diantara kedua tanduknya. Tedong Todi' memiliki dua varian yakni Todi' dan Todi' Gara', letak perbedaannya hanya pada bola mata yang berwarna putih di sebut Todi' Gara'. Harga Tedong Todi’ hampir sama Tedong Pudu' berkisar antara puluhan sampai 100 juta rupiah.

7.Tedong Tekken Langi'
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Tekken Langi'. Foto: Detik|Susan Stephanie - d'Traveler
Tedong Tekken Langi' memiliki keunikan tersendiri diantara jenis kerbau lainnya yakni bentuk tanduk yang tidak simetris/sejajar, dengan ciri khusus tanduk sebelah kiri menjulang keatas, sementara tanduk sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya. 

Karena keunikannya membuat kerbau ini sangat jarang dijumpai, biasanya hanya ditampilkan dalam upacara Rambu Solo' dengan tingkatan tertentu seperti upacara Sapu Randanan (upacara adat Rambu Solo' yang tertinggi dan lengkap).  Karena kerbau ini merupakan kerbau yang langka maka harganya juga mahal berkisar diatas 100 juta rupiah.

8. Tedong Sokko
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Sokko. Foto: iffocus.wordpress.com|Sharen Adeline
Keunikan lain dari kerbau yang ada di Toraja adalah Tedong Sokko, kerbau jenis ini memiliki tanduk yang arahnya terbalik dengan kerbau umumnya yaitu arah tanduk yang menghadap ke bawah dan hampir bertemu dibawah leher. Bila berpadu dengan corak/belang tertentu contohnya Bonga Sokko (kerbau belang dengan tanduk menghadap kebawah) nilainya menjadi sangat mahal.
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Bonga Sokko. Foto: google|portal solata

9.Tedong Bulan
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Bulan, memiliki warna putih cerah agak kemerah-merahan.
Foto: iffocus.wordpress.com|Sharen Adeline
Tedong Bulan, yaitu jenis kerbau yang memiliki warna putih cerah agak kemerah-merahan disekujur tubuhnya. Jangan terkecoh dengan bentuk badan yang besar, tanduk kuning gading dan kulit putih mulus. Akan tetapi jenis kerbau yang satu ini adalah kerbau yang jika diurut berdasarkan tingkatan/kasta, maka Tedong Bulan adalah kerbau dengan kasta terendah dimata masyarakat Toraja.

10. Tedong Sambao'
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Tedong Sambao', berwarna abu-abu merupakan jenis kerbau paling murah di Toraja. Foto: Google
Masih berbicara soal kerbau dengan kasta terendah, Tedong Sambao' tidak jauh berbeda dengan bulan yang menempati tingkatan/kasta yang sama. Ciri yang mebedakan antara Tedong Sambao' dan Tedong bulan terletak pada warna Tedong Sambao' yang berwarna berwarna abu-abu atau putih kelabu seperti kebo bule di Solo.

Berbeda halnya dengan Kebo Bule di Solo yang dikeramatkan, di Toraja Tedong Sambao' justru dianggap jenis kerbau paling murah yang harganya hanya sekitar belasan juta rupiah. 


Demikianlah beberapa jenis kerbau/tedong yang ada di Toraja yang dibedakan berdasarkan tipe/jenis tertentu yang menentukan nilai tingkatan/kasta masing-masing kerbau, yang dapat kita lihat pada ukuran, bentuk, tanduk serta perpaduan warnanya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan mengenai bagaimana serta seperti apa nilai seekor kerbau di mata masyarakat Toraja. 

Salama' kaboro' lako mintu' Sangsiuluran Toraya... :)

Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Kerbau belang endemik Toraja, Sulawesi Selatan, dengan harga bisa mencapai Rp1 miliar.
Foto: Mongabay|Maliku Pakambanan
Jenis dan Nilai Kerbau di Mata Orang Toraja
Suasana ratusan kerbau yang di jual di Pasar Bolu, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu 2 Agustus 2014. Foto: TEMPO/Iqbal Lubis



Sumber: 
Artikel seperti ini sebelumnya telah diposting oleh blog Doddyg[.]blogspot[.]com "Wara Wiri Kerbau Toraja" dan blog Portalsolata[.]blogspot[.]com "Jenis Jenis Kerbau 'Tedong' Yang Ada di Toraja" demi menyebarkan informasi tentang Toraja maka artikel tersebut diposting kembali oleh blog Orang Toraja.

Toraja Lovely December 2014 "I Love Bamboo"

Toraja Lovely December 2014
Toraja Lovely December 2014 "I Love Bamboo"
TORAJA Lovely December (TLD) VII | 4-31 December 2014 "All Bamboo Ocassion, Back to Nature" __ "I Love Bamboo"
Lovely December Toraja 2014
Lovely December merupakan acara tahunan yang diadakan oleh pemerintah Tana Toraja. Acara yang diadakan sejak tahun 2008 ini akan menampilkan berbagai karya – karya seni dari kebudayaan Tana Toraja dan dikemas dalam bentuk atraksi seni. Untuk Lovely December tahun lalu diadakan pada tanggal 17 Desember hingga 30 Desember. Untuk lokasinya sendiri mengambil tempat di Lapangan Bakti, Kota Rantepao. 

Salah satu acara yang diadakan di Lovely December tahun lalu adalah Fun Bike. Semua kalangan ikut berpartisipasi dan diakhir acara, panitia memberikan hadiah kepada pemenang. Hadiah – hadiahnya antara lain Sepeda Polygon, TV, dan kulkas. 

Upacara adat Rambu Solo adalah acara yang tidak boleh anda lewatkan. Upacara yang juga diadakan di Lovely December ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenang dan menghargai sanak keluarga yang telah mendahului mereka. Di upacara ini, para pengunjung melihat secara langsung ritual adat Rambu Solo. Selain itu, diadakannya acara ini agar para wisatawan dapat belajar mengenai budaya Tana Toraja. 

Olahraga arum jeram juga termasuk dalam rangkaian acara Lovely December tahun lalu. Arum jeramnya sendiri diadakan di Sungai Mai’ting pada tanggal 19 Desember. Pemerintah juga mengadakan acara bertema Tour The Toraja. Acara ini dibuat dengan alasan khusus, yakni agar masyarakat dapat mengenal Tana Toraja dan menjaga serta merawatnya dengan penuh kasih sayang. Di acara ini, pengunjung menyaksikan keindahan alam dan budaya Tana Toraja. 

Lovely December tahun lalu dilaksanakan selain untuk persiapan menyambut tahun baru, juga diadakan untuk menyambut Natal. Acara Natalnya sendiri diadakan pada tanggal 18 hingga 21 Desember bertempat di Art Center, Rantepao.  

Pada tanggal 26 Desember, dimana suasana Natal masih sangat hangat, diadakan malam apresiasi budaya. Sementara tanggal 29 Desember, pemerintah mengadakan Festival Kuliner yang menyajikan jajanan khas Toraja. Sebagai pelengkap, diadakan juga pertunjukkan tari, karnaval budaya, dan atraksi musik bamboo. 

Di hari terakhir Lovely December yaitu pada tanggal 30 Desember diadakan kebaktian Natal bersama. Sementara di puncak acara yaitu perayaan Tahun Baru dimeriahkan oleh parade kembang api yang mengambil tempat  di Lapangan Kodim, Art Center. 

Acara Lovely December ini sendiri dibuat oleh pemerintah dengan tujuan membangkitkan semangat masyarakat untuk membangun pariwisata dan melestarikan budaya serta adat istiadat Tana Toraja. 

Mengapa Bambu..?
Toraja Lovely December 2014 "I Love Bamboo"
Bambu adalah salah satu bahan untuk membuat atap rumah adat khas Toraja. Foto: Iqbal Kautsar
Bambu, begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja. Kreatifitas masyarakat Toraja dalam pemanfaatan bambu tidak terbatas untuk hal-hal tertentu. Bambu digunakan untuk atap Tongkonan dan Alang (lumbung), digunakan untuk membuat suke: digunakan sebagai wadah untuk minuman atau wadah untuk memasak makanan tradisional pa'piong, dibuat menjadi alat musik dan juga sebagai bahan utama pembuatan lantang (pondokan) pada saat upacara adat rambu solo' dan rambu tuka'.

Bambu dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat Toraja sehingga tidak mengherankan jika bambu diangkat menjadi tema Lovely December 2014; I Love Bamboo.  Lovely December merupakan kegiatan tahunan yang dimulai dari tahun 2009 untuk mengangkat kembali pariwisata Toraja. Karena Toraja kini terbagi menjadi dua kabupaten; Toraja Utara dan Tana Toraja, maka kedua kabupaten bergantian menjadi penyelenggaran kegiatan ini. Kabupaten Tana Toraja merupakan pelaksana kegiatan Lovely December 2014.

Bukan sebagai pelaksana kegiatan Lovely December 2014 tidak berati tidak ada kegiatan dalam rangka Lovely December 2014 di Toraja Utara. Sebagai kabupaten dengan jumlah lokasi tujuan wisata terbanyak, Toraja Utara tetap bekerjasama dengan Tana Toraja sebagai penyelenggara untuk melaksanakan beberapa kegiatan. 

Jelajah Sepeda Tour de Toraja 2014
Toraja Lovely December 2014 "I Love Bamboo"
Jelajah Sepeda Tour de Toraja 2014. | tanatorajakab[.]go[.]id
Event Lovely Desember Tahun 2014 di Tana Toraja diawali dengan kegiatan Jelajah sepeda Tour de Toraja, tanggal 6-7 Desember 2014. Kegiatan ini diikuti 632 peserta dari 65 komunitas sepeda se Indonesia termasuk 1 orang peserta dari Australia MR. David Evan. Sebelumnya peserta bermalam di lokasi dan Minggu pagi star dari Maliba Uluway menempuh jalur hutan pinus dan jalan-jalan pedesaan sepanjang kurang lebih 45 km dan finish di Plaza Makale.

Hadiah utama dalam pelaksanaan Jelajah Sepeda Tour De Toraja Tahun  ini di boyong oleh Komunitas Sepeda Jelajah Lintas Batas (SJ. LIBAS) dari Kabupaten Majene Sulawesi Barat.


PUNCAK ACARA "LOVELY DECEMBER TAGGAL 27 DESEMBER 2014 DI KOTA MAKALE

Toraja Lovely December 2014
Toraja Lovely December 2014 "I Love Bamboo"
Beberapa diantara rangkaian kegiatan Toraja Lovely December 2014:
1. Lomba Sapta Pesona
2. Jelajah Sepeda wisata
3. Lomba Rakit Tradisional ( Lembang )
4. Lomba Tangkap Ikan ( Mebale, Melendong, Mangngula ' Burinti ' )
5. Lomba Lintas Alam.
6. Lomba Cerita Rakyat yang dilakonkan.
7. Lomba Sastra dan Pidato Bahasa Toraja
8. Lomba Permainan Rakyat ( Katekka, Kacalele, Gasing dan Meoli )
9. Lomba Kidung Natal dan Lagu Daerah.
10. Lomba Foto Pesona Wisata Tana Toraja
11. Pameran Kuliner dan Kerajinan Daerah.
12. Ma'barattung ( Meriam Bambu )
13. Perayaan Puncak Lovely Desember 2014 dan Mangrara Banua Tongkonan
14. Gelar Kerajinan Bambu
15. Band Performance ( Music Entertainment ).


#INFO
Kegiatan dan jadwal yang lengkap silahkan menghubungi kontak Sekretariat Panitia Lovely December 2014 dibawah ini:

Sekretariat Panitia (Disbudpar Kab. Tana Toraja)
Jl. Veteran No. 1, Plaza (Kolam) Makale, Tana Toraja
Telp/Fax: 0423-24804
Email: budpartanatoraja@yahoo.com
CP: E. Bernard - 085 242 057 997


Artikel: Berbagai Sumber